Selasa, 25 Januari 2011

Perbaikan Mutu (Quality Improvement)

Perbaikan Mutu (Quality Improvement)

Dimasa lalu perusahaan yakin bahwa hanya melalui organisasi perusahaan kepuasan pelanggan dapat terpenuhi dengan sendirinya. Namun hal tersebut pada saat ini dianggap kurang relevan lagi dengan kondisi persaingan di era perdangan yang global.
Kepuasan pelanggan dan customer value hanya dapat dicapai jika perusahaan tersebut melakukan kerjasama dengan para pemasok dan mitra bisnisnya yang mampu memberikan kontribusi dalam menghasilkan value bagi pelanggan
Didalam lingkungan bisnis, perbaikan berkelanjutan merupakan prasyarat untuk mempertahankan eksistensi perusahaan. Bahkan perbaikan ini pun belum cukup, karena [erusahaan harus melakukan perbaikan yang lebih signifikan dan lebih cepat daripada perbaikan yang dilakukan oleh para pesaing agar dapat bertahan hidup dan berkembang sesuia dengan tuntutan jaman
Perusahaan yang berorientasi pada qualitas mempunyai fokus utamanya adalah kepuasan pelanggan. Untuk memenuhi kualitas produk, pemilik proses harus mengetahui siapa yang menjadi konsumennya, sehingga mengetahui keinginan, kebutuhan dan harapan pelanggan. Kemudian perusahaan menjamin bahwa produk keluarannya memenuhi keinginan pelanggan
Perbaikan mutu menjadi salah satu kata kunci utama apabila suatu perusahaan mempunyai keinginan serius ingin sukses memenangkan persaingan di era perdagangan global masa depan

7QC
The 7 QC tools banyak dikenal luas dalam lingkup masyarakat mutu, hal ini tidak dapat dipungkiri karena memang alat-alat bantu ini berkembang penggunaannya di dalam proses kegiatan peningkatan mutu atau pemecahan masalah yang biasa dilakukan dalam konteks QC Circle atau Quality Improvement Team, dan lain sebagainya

Manfaat 7QC
Kegunaan 7QC selain untuk lingkup QMS (Quality Management System) juga dapat dipergunakan dalam: ahli politik, ahli ekonomi, ahli pemasaran  dan lain sebagainya.
The 7 QC tools adalah alat-alat bantu yang bermanfaat untuk:
·         memetakan lingkup persoalan,
·         menyusun data dalam diagram-diagram agar lebih mudah untuk dipahami,
·         menelusuri berbagai kemungkinan penyebab persoalan dan
·         memperjelas kenyataan atau fenomena yang otentik dalam suatu persoalan

Pedoman Dalam Penggunaan 7QC
Keberhasilan dalam menggunakan 7 QC tools sangat dipengaruhi oleh seberapa massif pengetahuan si pengguna akan alat bantu yang dipakainya. Semakin baik pengetahuan yang dimiliki, akan semakin tepat dalam memilih alat bantu yang akan digunakan.
2 hal pokok yang perlu menjadi pedoman, sebelum menggunakan 7 QC tools, yaitu :
       EFISIEN (tepat), maksudnya adalah “tepat” dalam memilih alat bantu yang sesuai dengan karakteristik persoalan yang akan dibahas.
       dan EFEKTIF (benar), artinya bahwa penggunaan alat bantu tersebut dilakukan dengan "benar", sehingg persoalan menjadi lebih jelas, mudah dimengerti dan memberikan peluang untuk diperbaiki

Jenis-jenis 7QC
Jenisjenis alat bantu yang tergabung dalam "The 7 QC Tools" dan cara penggunaannya, sebagai berikut :
1.       Checksheet
Check Sheet adalah suatu lembar/formulir yang mana item-item yang akan diperiksa telah dicetak dalam formulir tersebut dengan maksud agar data dapat dikumpulkan secara mudah dan ringkas.
Sehingga Check Sheet adalah suatu tool yang paling mudah untuk menghitung seberapa sering sesuatu terjadi atau Check Sheet adalah tool yang sederhana tetapi teratur untuk pengumpulan dan pencatatan data. 
Alat bantu ini sangat tepat digunakan sebagai alat PENGUMPUL DATA, tetapi tidak cukup memenuhi syarat bila digunakan untuk menganalisa data, karena semua data yang dikumpulkan adalah data fenomena/fakta yang sedang terjadi (berlangsung).
Itulah sebabnya dikatakan bahwa Checksheet adalah alat bantu yang digunakan pada saat suatu proses/kegiatan berlangsung
Contoh: Pengumpulan score pada pertandingan bulutangkis.
2.       Pareto Diagram
Pareto Chart digunakan untuk menggambarkan tingkat kepentingan yang berbeda-beda dari beberapa kelompok data. Melalui Pareto Chart, maka Anda akan dapat menemukan bahwa sebagian kecil dari sumber masalah akan menghasilkan sebagian besar dari masalah Anda. Pareto ini biasa disebut juga dengan 80/20 Rule. Dengan  Mengetahui mana sumber masalah yang menghasilkan dampak paling besar, maka ini akan menjadikan Anda untuk fokus dalam mengatasi masalah itu dulu
Alat bantu ini biasa digunakan untuk menganalisa suatu fenomena, agar dapat diketahui halhal yang prioritas dari fenomena tersebut. Maka istilah  PARETO biasanya identik dengan PRIORITY.
3.       Histogram
Dikenal juga sebagai grafik distribusi frekuensi, salah satu jenis grafik batang yang digunakan untuk menganalisa mutu dari sekelompok data (hasil produksi), dengan menampilkan nilai tengah sebagai standar mutu produk dan distribusi atau penyebaran datanya.
Agar Histogram memberikan gambaran yang akurat tentang kondisi hasil produksi, perlu dilakukan pengolahan data yang akurat terlebih dulu, dimulai dari pengumpulan data, tidak kurang dari 50 sampel,          yaitu jumlah yang dianggap dapat memenuhi populasi yang akan diamati.
Melalui histogram, maka kita dapat memperoleh gambaran mengenai karakteristik data, diantaranya seberapa banyak frekuensi data yang jatuh pada range nilai tertentu. Kemudian jika variasi dalam suatu proses cukup random, maka histogram akan mengambil bentuk kurva normal.
Namun, jika bentuknya selain kurva normal, ini dapat mengindikasikan adanya suatu masalah. Misalnya, jika terdapat skewness dalam kurva, maka mengindikasikan adanya outlier. 
4.       Scatter Diagram
Scatter diagram merupakan diagram yang biasanya digunakan untuk mengukur jenis maupun besar hubungan sebab-akibat diantara kedua variabel. Diagram yang juga biasa disebut scattergram atau scatterplot ini biasanya dibentuk menggunakan software di komputer.
Pada scatter diagram, satu variabel diplot di sumbu horizontal, dan variabel lainnya diplot di sumbu vertikal. Pattern dari titik-titik pada diagram ini dapat menunjukkan bentuk hubungan keduanya. Scatter diagram memang biasanya digunakan untuk melihat hubungan sebab akibat, namun bisa juga menggambarkan bahwa dua variabel ini berasal dari sebab yang sama namun tidak diketahui, atau suatu variabel merupakan substitusi dari variabel lainnya. 
Intinya sama, scatter diagram juga berusaha untuk menemukan sebab dari suatu masalah. Melalui scatter diagram, Anda juga dapat mendesain sistem kontrol yang memastikan bahwa upaya peningkatan kualitas berjalan dengan baik dan berkesinambungan. 
5.       Control Chart
Control Chart adalah grafik yang digunakan untuk mengkaji perubahan proses dari waktu ke waktu. Merupakan salah satu alat atau tools dalam pengendalian proses secara statististik yang sering kita kenal dengan SPC (Statistical Process Control), ada juga yang menyebutnya dengan Seven Tools
Pada dasarnya alat bantu ini adalah berupa rekaman data suatu proses yang sudah berjalan. Bila data yang terkumpul sebagian besar berada dalam batas pengendalian, maka dapat disimpulkan bahwa proses berjalan dalam kondisi stabil. Tetapi sebaliknya, bila sebagian besar data menunjukkan deviasi di luar batas kendali, maka bisa dikatakan proses berjalan tidak normal, yang bisa berdampak pada penurunan Mutu produk
6.       Graphs (Block diagram, Pie Chart, Sun Chart etc.)
Grafik biasa digunakan sebagai alat bantu untuk menerangkan suatu kondisi, menggambarkan trend, memprediksi situasi secara lebih jelas, melalui sejumlah data yang digambarkan, baik dalam bentuk balok (block), lingkaran (Pie Chart), garis (Line chart) dan lain sebagainya.
Penggambaran grafik yang tepat akan memberikan kemudahan dalam membaca data yang ditampilkan, sehingga memungkinkan untuk penelitian atau analisa lebih lanjut.
7.       Ishikawa Diagram
Ini adalah satu-satunya alat bantu yang menggunakan data verbal (non-numerical) atau data kualitatif dalam penyajiannya. Alat bantu ini menggambarkan tentang suatu kondisi "penyimpangan mutu" yang dipengaruhi oleh bermacam-macam penyebab yang saling berhubungan. Berbeda dengan alat-alat bantu lainnya, karena penggunaannya akan lebih efektif bila dilakukan dalam kelompok. Sehingga alat bantu ini seringkali identik dengan kegiatan kelompok. Di samping itu, manfaat optimum diperoleh bila Ishikawa Diagram mampu menampilkan akar-akar penyebab yang sesungguhnya dari suatu penyimpangan (ketidakbermutuan).

Bagaimana Memilih QC secara tepat
Semua jenis QC Tools adalah alat yang mampu memberikan hasil analisa yang optimum bila digunakan dengan tepat. Tetapi, yang seringkali menjadi persoalan sesungguhnya adalah ketidakmampuan Pengguna dalam memilih dan menentukan alat bantu yang tepat dan sesuai dengan problem yang sedang dihadapinya.
ž  Kunci ketepatan dalam memilih adalah terletak pada pemahaman yang mendalam tentang karakteristik masingmasing alat bantu (QC Tools) tersebut



Tidak ada komentar:

Posting Komentar