Senin, 24 Januari 2011

Analisis Proses Bisnis-Pengantar

Menurut Sandy Kemsley yang merupakan seorang pakar BPM dari Amerika Serikat, Business process management (BPM) is all about optimizing the performance of end-to-end business processes, including both the methodologies of process improvement, and the tools used to aid those methods”.
Business Process Management bukanlah sebuah konsep baru, namun konsep ini terus berkembang secara pesat karena menghasilkan keuntungan yang besar bagi sebuah organisasi yang menjalankannya dengan benar. BPM seperti yang dilansir oleh Gartner Group pada tahun 2008, merupakan prioritas utama yang dimiliki oleh seorang CIO dalam mengoptimalkan organisasinya. BPM sendiri telah banyak berevolusi, dari Business Process Reengineering, Operations Management, Quality Management dan Workflow Management menjadi sebuah konsep yang lebih matang, disiplin dan komprehensif dalam mempromosikan IT-enabled process improvements. BPM tidak hanya dapat dilihat dari satu-dua aspek saja, BPM meluas dalam beberapa aspek dan level dalam sebuah organisasi seperti keselarasan strategi (strategic alignment), BPM governance, kultural dan pendidikan sebuah organisasi sampai kepada methodologi BPM yang berhubungan dengan proses modelling dan improvement.
Menurut BPM group di Queensland University of Technology, Australia; “Business Process Management has been developed out of previous process–centred management concepts (e.g. BPR), Quality Management and process–focused IT solutions into a holistic management practice. It is centred on the believe that processes should become first–class citizens and be valued as assets with high impact on the performance and conformance of an organisation. BPM comprises strategic alignment, governance, methods, IT, people and culture. It covers process program and process portfolio management, and its project management is didicated the entire process lifecycle including process identification, modelling, analysis, improvement, implementation, operations, control and change”.
Hal diatas membuktikan bahwa sebuah proses yang dimiliki oleh sebuah organisasi adalah penting dan haruslah dianggap sebagai aset berharga yang memiliki implikasi besar terhadap organisasi tersebut. Menurut Michael Porter seorang ahli bisnis strategis dan profesor dari Harvard, business proses terdiri dari 2 aktifitas; Aktifitas Utama (Primary Activity) adalah proses dimana terjadi hubungan langsung dengan klien. Proses dalam kategori Aktifitas Utama ini merupakan sebuah “paramount” dalam mendapatkan keunggulan kompetitif dari pesaing kita. Dan proses-proses utama inilah yang memberikan “value” kepada klien dan juga kepada sebuah organisasi. Aktifitas Pembantu (Support Activitiy) adalah proses-proses lain yang membantu Aktifitas Utama dalam menjalankan day-to-day aktifitas. Aktifitas-aktifitas pembantu ini juga berperan sangat penting, proses-proses yang terjadi didalamnya menentukan efisiensi dan efektifitas sebuah organisasi tersebut berjalan.
Business Process Automation (BPA)
Sejak dimulainya era komputerisasi, organisasi-organisasi didunia terus mengadopsi dan meningkatkan pemakaian teknologi untuk mempercepat dan mempermudah kinerja mereka dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Hampir semua tekonologi dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk meningkatkan dan menjalankan proses-proses yang diperlukan oleh suatu organisasi. Automasi inilah yang disebut sebagai BPA. Namun patut dipahami bahwa BPM bukan hanya sekedar automasi proses saja, agar BPM dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan berbagai macam aspek penting lainnya.

BPM Systems
BPM systems adalah teknologi yang dikembangkan untuk keseluruhan fungsi manajemen bukan hanya alat untuk automasi proses-proses yang ada. BPM system memberikan bantuan penting dalam mengimplementasikan proses-proses yang terjadi disebuah organisasi seperti Six Sigma, akuisisi, proses-proses yang berhubungan dengan ERP (Enterprise Resource Planning), supply chain dan lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar