Sabtu, 29 Januari 2011

Evolusi e Marketplace

Dunia maya yang tercipta karena berkembangnya teknologi internet, secara tidak langsung membentuk sebuah pasar atau arena perdagangan tersendiri yang kerap dinamakan sebagai e-Marketplace (beberapa praktisi manajemen menyebutnya sebagai Marketspace). Sebagaimana pasar dalam pengertian konvensional, yaitu tempat bertemunya penjual dan pembeli, di dalam e- Marketplace berinteraksi pula berbagai perusahaan-perusahaan di dunia tanpa dibatasi oleh teritori ruang (geografis) maupun waktu. Beragam produk dan jasa dalam berbagai bentuknya dicoba ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan yang telah “go internet” ini dalam berbagai domain industri, sehingga menghasilkan suatu nilai dan volume perdagangan yang tidak kalah besar dari pasar konvensional. Di dalam dunia maya, secara prinsip, e-Marketplace berkembang melalui empat tahapan evolusi berdasarkan konsep yang dikembangkan oleh Warran D. Raisch. Keempat tahapan evolusi tersebut masing-masing adalah: Commodity Exchanges, Value-Added Services, Knowledge Networks, Value Trust Networks
Commodity Exchanges
Pada bentuk awal ini, e-Marketplace merupakan arena tempat bertemunya berbagai pihak atau entiti yang memilki tujuan utama untuk berdagang (transaksi jual-beli). Produk atau jasa yang paling cocok untuk diperdagangkan dalam e- Marketplace ini adalah yang bersifat komoditas. Alasannya adalah karena selain sesuai dengan karakteristik transaksi dagang yang cepat dan berjangka pendek, barang-barang komoditas ini mudah sekali menentukan harganya sehingga tidak sulit jika dipertukarkan secara internasional (dengan memakai standar pembayaran semacam kartu kredit dan transfer bank). Perbedaan yang mendasar antara pasar konvensional dengan e-Marketplace jenis ini adalah pada konsep transparansi. Di sisi pembeli (buyer transparency), besar sekali manfaat yang diperoleh jika bertransaksi di pasar ini karena melalui internet harga-harga produk maupun jasa dapat secara transparan diketahui. Artinya, karena begitu banyaknya pemasok (suppliers) produk atau jasa yang sama, maka seorang calon pembeli dapat melakukan pengecekan dan perbandingan antara masing-masing harga yang ditawarkan tersebut, tentu saja dengan tujuan untuk mencari harga termurah. Selain harga, transparansi terhadap kualitas pelayanan, aturan garansi, fasilitas asuransi, dan jaminan pelayanan purna jual merupakan beberapa hal yang dapat pula diperbandingkan keberadaannya oleh para calon pembeli. Untuk produk-produk khusus, dimana tidak banyak pemasok yang menawarkannya, aspek transparansi dapat pula terlihat, karena pembeli dapat melakukan perhitungan tersendiri mengenai tingkat kewajaran harga yang ditawarkan pemasok tersebut (karena pada dasarnya sebuah perusahaan harus melalui beberapa tahap aktivitas/proses penciptaan produk yang dengan mudah dapat dihitung biayanya per tahap melalui pengecekan lansung di internet). Di sisi penjual pun manfaat transparansi dapat diperoleh (supplier tranparency). Manfaat pertama adalah diketahuinya tingkat kompetitif yang ada dengan cara mempelajari bagaimana para pesaingan bisnisnya berusaha merebut calon pembeli yang ada di internet. Dengan mengetahui hal tersebut, maka dengan mudah dapat disusun strategi bersaing yang efektif tanpa harus mengeluarkan biaya khusus (biasanya dialokasikan untuk mempelajari pasar dan perilaku pelanggan). Manfaat kedua adalah sebuah perusahaan pemasok dapat benar-benar memilih rekanan atau mitra kerja bisnisnya yang paling cepat, murah, dan berkualitas baik, karena dengan mudahnya pemasok tersebut dapat melakukan pengecekan terhadap kinerja mitra bisnis tersebut melalui internet. Mekanisme transparansi yang terjadi di e-Marketplace ini perlahan-lahan akan membentuk sebuah pasar perdagangan yang sangat efisien, yang terasa sulit dan membutuhkan waktu lama untuk terjadi di pasar konvensional. Bentuk-bentuk bisnis semacam lelang dan jual-beli produk retail merupakan primadona dalam arena perdagangan virtual ini.

Value Added Services
Perkembangan berikutnya dari e-Marketplace akan menuju kepada terbentuknya sebuah arena dimana terciptanya sebuah bentuk penawaran­penawaran baru terhadap sebuah metode jual-beli yang belum/sulit terjadi di pada pasar konvensional (value added services). Filosofi utama yang mendasari jenis perdagangan ini adalah suatu pandangan yang mengatakan bahwa setiap konsumen (atau calon pembeli) adalah unik, sehingga mereka sebenarnya mengharapkan untuk memperoleh atau dapat membeli produk atau jasa yang khusus sesuai dengan kebutuhan atau kesukaan masing-masing individu. Dengan kata lain, perusahaan harus mampu menghasilkan dan menawarkan produk atau jasa yang dapat di‑ tambahsulam-kan (tailor made) sesuai dengan keinginan unik pelanggan. Selain variasi produk yang dapat disesuaikan, harga, cara pengiriman, lama garansi, jenis asuransi, dan hal-hal lain pun dapat dipilih sesuka hati konsumen. Di e- Marketplace, hal ini sangat mudah dilakukan karena banyak sekali aspek-aspek penciptaan produk atau jasa yang dapat dengan mudah di-digitalisasi-kan. Semakin hal serupa tidak dapat dilakukan di pasar konvensional, semakin besar value added yang ditawarkan oleh e-Marketplace. Industri dengan produk -produk yang dapat di - digital-kan merupakan primadona di e-Marketplace ini seperti: media dan publikasi, musik dan rekaman, hiburan, kurir, dan lain sebagainya.
Knowledge Networks
Perkembangan berikutnya dari e-Marketplace adalah menuju ke sebuah komunitas yang berbasis pengetahuan (knowledge). Perusahaan adalah merupakan kumpulan dari sumber daya manusia dengan kompetensi dan keahlian yang beragam. Interaksi antara perusahaan dengan mitra bisnis, stakeholder (yang berkepentingan), dan konsumen merupakan tidak hanya merupakan sebuah komunikasi pasif belaka, namun di dalamnya terkandung aspek-aspek pengetahuan yang secara sadar atau tidak saling dipertukarkan. Lihatlah bagaimana dengan hanya berbekal fasilitas browsing dan situs-situs portal, seseorang yang sangat awam di bidang tertentu dalam waktu singkat dapat memiliki berbagai referensi berharga berkualitas tinggi untuk dipelajari. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa hanya dengan berbekal email dan situs (homepage), seorang individu dapat mengembangkan bisnis dengan berbagai sumber daya data dan informasi yang telah tersedia gratis di internet. Di samping itu, perusahaa n pun dapat “belajar” banyak dari perusahaan-perusahaan lain, baik yang merupakan mitra bisnis atau pun para pesaingnya. Konsumen pun menjadi bertambah “pintar” karena hampir tidak ada lagi hal yang dapat disembunyikan oleh para penjual produk atau jasa. Hampir tidak ada lagi produk atau jasa dengan kualitas buruk yang mampu bertahan lama di pasaran karena konsumen akan “diberitahu” oleh sumber-sumber lain melalui internet mengenai produk atau jasa yang buruk mutunya tersebut. E-Marketplace ini secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas perdagangan di dalam kehidupan manusia, karena sudah tidak ada lagi yang dapat dikelabui atau “dibodohi” oleh siapapun. Setiap tawaran, ajakan, data, maupun informasi dapat dengan mudah dicek kebenarnnya di internet.

Value Trust Networks
Akhirnya e-Marketplace akan berkembang ke sebuah jejaring yang merupakan pusat bertemunya berbagai individu, komunitas, institusi, perusahaan, bisnis, pemerintah, negara, dan entiti-entiti lain yang kehadirannya merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Berbagai interaksi yang tidak efisien dan efektif lagi dilakukan di pasar konvensional akan segera beralih ke e-Marketplace. Komunitas manusia akan terbentuk di dunia maya berdasarkan kepentingannya masing-masing (workgroups). Tentu saja interaksi tersebut dapat terwujud jika jejaring e-Marketplace yang ada dapat dipercaya. Berbagai prasyarat yang harus dipenuhi oleh e-Marketplace untuk menuju kepada lingkungan tersebut di antaranya adalah: faktor keamanan dalam bertransaksi, jaminan privasi dalam berkomunikasi, adanya standar pertukaran informasi antar institusi yang disepakati, dan berlakunya hukum dunia maya yang efektif.
Pada akhirnya nanti, akan terjadi konvergensi yang utuh antara pasar konvensional dengan e-Marketplace. Apapun bentuknya nanti, yang pasti akan mendatangkan dampak positif dan negatif bagi kelangsungan hidup manusia. Yang penting untuk dicermati adalah bagaimana memanfaatkan kemajuan dan inovasi teknologi yang ada untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Tanpa adanya usaha ke arah itu, nischaya kehadiran teknologi justru akan mempercepat kemusnahan komunitas manusia di bumi iniÉ..         
Kerap dijumpai dalam berbagai kesempatan para praktisi bisnis maupun teknologi informasi yang keliru mempergunakan istilah e-commerce dan e-business dalam presentasinya. Hal ini dinilai wajar karena selain disebabkan oleh banyaknya teori yang berkembang sehubungan dengan kedua fenomena bisnis tersebut, kecepatan kemajuan teknologi informasi semakin memperluas dan mengaburkan arti dari e-commerce maupun e-business. Namun demikian hampir semua praktisi dan ahli bisnis maupun teknologi informasi sepakat pada konsep yang mengatakan bahwa domain e-business jauh lebih luas dibandingkan dengan e -commer ce.
Diagram di atas kurang lebih dapat memperlihatkan hubungan antara kedua hal tersebut. Jika domain e-tailing lebih berintikan mekanisme perdagangan antara perusahaan dengan konsumen langsungnya (consumers) atau yang lebih dikenal dengan relasi bisnis B2C (Business-to-Consumers), maka e-commerce memiliki domain yang lebih luas karena terkandung di dalamnya pula relasi bisnis antara dua atau lebih perusahaan, atau yang lebih dikenal dengan B2B (Business-to-Business). Yang terlihat dalam konteks ini adalah suatu pengertian bahwa mekanisme e- commerce lebih terfokus pada aktivitas transaksi elektronik antar dua atau lebih entiti bisnis; sementara e-business memiliki ruang lingkup yang jauh lebih luas. Yang dimaksudkan dengan e-business secara umum adalah berbagai aktivitas di dalam perusahaan, baik yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan berbagai proses pertukaran barang atau jasa (bisnis) dengan memanfaatkan teknologi digital (komputer, telekomunikasi, teknologi informasi, dan lain sebagianya). Dengan kata lain, seluruh rangkaian proses yang kerap dijumpai dalam aktivitas bisnis masuk ke dalam domain definisi e -business, seperti yang kerap dijumpai dalam berbagai aplikasi sistem informasi semacam Supply Chain Management (SCM), Demand Chain Management (DCM), Customer Relationship Management (CRM), Enterprise Resource Planning (ERP), dan lain sebagainya. Value apa sebenarnya yang ditawarkan oleh e-business? Menurut Charles R. Rieger dari IBM dan Mary P. Donato dari Xerox, paling tidak ada lima keuntungan yang ditawarkan oleh e-business (spektrum value e-business). Kelima keuntungan tersebut masing-masing berkaitan dengan aspek-aspek efisiensi, efektivitas, jangkauan, struktur, dan peluang.
Efficiency
Manfaat paling cepat yang dapat diperoleh perusahaan yang terjun ke dunia e- business adalah perbaikan tingkat efisiensi. Sebuah riset memperlihatkan kurang lebih 40% dari total biaya operasional perusahaan diperuntukkan bagi aktivitas penciptaan dan penyebaran informasi ke berbagai divisi terkait. Dengan dimanfaatkannya teknologi informasi (dan e-technology) di dalam berbagai rangkaian bisnis sehari-hari, maka akan terlihat bagaimana perusahaan dapat mengurangi total biaya operasional yang biasa dikeluarkan tersebut. Lihatlah bagaimana email dapat mengurangi biaya komunikasi dan pengiriman dokumen, call center dapat mengurangi biaya pelayanan pelanggan, website dapat mengurangi biaya marketing dan public relation, voip dapat mengurangi biaya telekomunikasi, decision support system dapat mengurangi biaya rapat dan diskusi, dan lain sebagainya.
Effectiveness
Manfaat ini dapat dirasakan ketika terjadi perubahan-perubahan yang cukup signifikan dalam cara perusahaan melakukan aktivitas operasional sehari -hari. Lihatlah bagaimana dengan dimanfaatkan e-technology perusahaan dapat berhubungan dengan pelanggannya secara non stop 7 hari seminggu dan 24 jam sehari berkat diterapkannya. Demikian pula dengan diterapkannya konsep e-supply chain maka manajemen dapat meningkatkan service level kepada pelanggannya. Contoh efektivitas yang lain adalah meningkatnya kualitas pengambilan keputusan dari manajemen karena diimplementasikannya aplikasi ERP.
Reach
Manfaat berikutnya yang dapat diperoleh dari perusahaan adalah kemampuan e-technology di dalam memperluas jangkauan dan ruang gerak perusahaan. Dengan menghubungkan diri ke internet, berarti perusahaan secara tidak langsung telah menghubungkan dirinya dengan ratusan juta calon pelanggan yang tersebar di berbagai belahan bumi. Kemampuan ekspansi yang sedemikan mudah (menembus batas ruang dan waktu) dan tanpa memerlukan biaya yang relatif mahal tentu saja merupakan keuntungan yang tidak ternilai harganya bagi sebuah perusahaan. Selain itu, e-technology juga telah memungkinkan perusahaan untuk memperluas jangkauan domain kerja sama dengan mitra-nya secara signifikan. Untuk pertama kalinya di dunia, berbagai perusahaan-perusahaan skala besar, menengah, dan kecil dengan mudahnya dapat saling berkolaborasi dan bekerja sama untuk menciptakan produk maupun pelayanan yang semakin baik, tanpa harus memikirkan batasan­batasan geografis maupun menyediakan sumber daya finansial yang sangat besar.
Structure
Manfaat penerapan e-business selanjutnya adalah terciptanya berbagai jenis produk-produk maupun jasa-jasa baru akibat berkonvergensinya berbagai sector industri yang selama ini secara struktur terlihat berdiri sendiri. Tengoklah bagaimana sebuah buku dapat dijual dengan cara lelang, atau sebuah bank virtual yang berfungsi pula sebagai  penasehat keuangan, atau paket liburan yang telah lengkap mengemas berbagai produknya (transportasi, hotel, dan lokasi wisata), atau toko buku yang berfungsi pula sebagai perpustakaan, dan lain sebagainya. Konsep brick-and-mortar yang telah menjelma menjadi click-and-mortar benar-benar telah mengubah perilaku perusahaan dalam melakukan pendekatan bisnis. Bahkan belakangan ini sering pula ditemui situs-situs yang menyediakan produk atau jasa yang dapat disesuaikan dengan selera unik pelanggan (tailor made) dengan harga yang khusus pula (price discrimination). Semua ini dapat dengan mudah dilakukan karena semakin banyaknya sumber daya fisik yang telah dapat ditransformasikan menjadi sumber daya digital.

Opportunity
Manfaat terakhir adalah terbukanya peluang yang lebar bagi pelaku bisnis untuk berinovasi menciptakan produk-produk atau jasa-jasa baru akibat selalu diketemukannya e-technology baru dari masa ke masa. Lihatlah bagaimana berbagai jenis model bisnis (business model) baru selalu ditawarkan oleh beraneka-ragam situs yang berkembang dengan pesat di internet. Di bidang pendidikan tercatat semakin maraknya situs-situs penyelenggara pendidikan (e-school) maupun pelatihan (e-training) secara virtual; di bidang keuangan telah berdiri lembagalembaga keuangan virtual semacam e-banking, e-stock.exchange, dan e-insurance; di bidang manufacturing berkembang perusahaan-perusahaan yang siap memberikan bisnis outsourcing di bidang e-procurement, e-logistics, e-distribution, dan e-inventory; dan lain sebagainya.

Ada sebuah “movement” (kegerakan) yang sedang terjadi saat ini dan setuju atau tidak movement itu adalah “marketplace movement”, hal ini sedang melanda seluruh dunia.
Definisi “marketplace” bukanlah pasar, tetapi dunia kerja yang adalah tempat di mana semua yang kita ketahui, percayai dan semua yang menjadi value (nilai) kita, kelihatan di situ. Apa pun yang kita kerjakan dalam dunia usaha, itu adalah suatu sentuhan dengan kenyataan yang paling jelas dalam kehidupan kita, sehingga kita menunjukkan siapa diri kita sebenarnya di dalam dunia kerja.
E-MARKETPLACE
Menurut Bakos (1998), pasar memegang peranan utama dalam perekonomian, memfasilitasi pertukaran informasi, barang, jasa, dan pembayaran. Dalam prosesnya, mereka menciptakan nilai ekonomi untuk pembeli, perantara, dan masyarakat luas. Pasar (elektronik atau bukan) memiliki 3 fungsi, yaitu :
1. menyamakan minat pembeli dan penjual.
2. memfasilitasi pertukaran informasi, barang, jasa, dan pembayaran yang juga diasosiasikan sebagai transaksi pasar.
3. menyediakan ifrastruktur institusional, seperti hukum, kebutuhan regular, yang memungkinkan fungsi yang efisien bagi pasar (lihat Zwass,2003)
Pada tahun-tahun belakangan ini, pasar terlihat sebagai peningkatan yang dramatis pada penggunaan IT & EC(Turban,2006). EC telah meningkatkan efisiensi pasar dengan eksepedisi atau meningkatkan fungsi-fungsi dari daftar exhibit 2.1. EC juga telah meningkatkan biaya untuk mengeksekusi fungsi-fungsi tersebut secra signifikan. Dari munculnya elektronik marketplace, terutama internet, merubah beberapa hal dalam proses untuk trading dan supply chain. Perubahan ini yang dimotori oleh IT menghasilkan :
1. informasi yang lebih bagus dalam lingkungan bertransaksi & hubungan.
2. biaya untuk mencari informasi yang lebih rendah untuk buyer.
3. menghilangkan informasi yang membingungkan bagi seller & buyer.
4. pemisahan sementara yang lebih baik antara waktu pembelian dengan waktu pemprosesan produk digital yang dibeli di e-marketplace.
5. pembeli dan penjual bisa berada di tempat yang berbeda.
EC mempengaruhi IT dengan peningkatan efektivitas dan biaya transaksi dan distribusi yang lebih rendah, yang meningkatkan pasar yang efisiensi yang lama-lama mengalami pergeseran ke bebas. Contoh efisiensi adalah kasus Blue Nile. Untuk melihat lebih banyak e-marketplace dapat dilihat pada Norris and West (2001) dan Varadajan and Yadav (2002).

KOMPONEN RUANG PASAR

Sama dengan fisik marketplace, pada marketplace (ruang pasar), pembeli dan penjual bertukar barang dan jasa untuk uang (untuk barang dan jasa lain, terdapat sistem barter), tetapi mereka juga melakukannya secara elektronik. Marketspace meliputi transaksi elektronik yang membawa pola distribusi yang baru bagi barang dan jasa.
Komponen utama dan pemain dalam marketspace adalah customer, penjual, barang, dan jasa (fisikal atau digital), infrastruktur, front end, back end, perantara, partner bisnis lainnya, dan jasa pendukung.
1. Customer
10 juta orang di dunia ini yang membuka internet merupakan pembeli potensial atas barang dan jasa yang ditawarkan atau diiklankan di internet. Pembeli mencari perbandingan harga, barang sesuai pesanan, barang kolektor, entertainment, dan lain-lain. Mereka adalah pengemudi. Mereka bisa mencari informasi yang detail, membandingkan, menawar, dan terkadang bernegosiasi. Organisasi tersebut adalah customer terbesar, lebih dari 85% dari aktivitas EC.

2. penjual
berjuta orang terdaftar di website mempromosikan dan menawarkan berbagai variasi barang. Setiap hari terdapat penawaran baru produk dan jasa. Penjuat bisa menjuat langsung dari website mereka atau dari e-marketplace.
3. produk dan jasa
satu perbedaan utama dari marketplace dan marketspace yaitu kemungkinan banyaknya produk dan jasa di marketspace. Meskipun kedua tipe pasar bisa menjual produk fisik, marketspace juga bisa menjual produk digital, dimana barang bisa ditransformasi ke format digital dan diberikan melalui internet. Penyampaian bisa dalam bentuk software, music dan terdapat kemungkinan untuk mengirim produk dan jasa lainnya, yang terdapat pada online exhibit 2.1. produk digital memiliki perbedaan biaya daripada produk biasa. Pada hal ini, biasanya biaya adalah tetap dan biaya variabel sangatlah rendah. Meskipun demikian, keuntungan bisa meningkat begitu cepat.
4. infrastruktur
infrastruktur marketspace meliputi jaringan elektronik, hardware, software, dan lain-lain.
5. front end
customer berinteraksi dengan marketspace melalui front end. Komponen dari front end bisa meliputi pintu gerbang penjual, katalog elektronik, shopping cart, search engine, dan pintu pembayaran.
6. back end
semua aktivitas berhubungan dengan agregasi pesanan dan pemenuhan, manajemen persediaan, pembelian dari supplier, accounting, keuangan,proses pembayaran, packaging, pendistribusian yang dinamakan back end dari sebuah bisnis.
7. perantara
dalam marketing, perantara merupakan orang ketiga yang mengoperasikan hubungan antara penjual dan pembeli. Perantara menawarkan jasa mereka dalam web. Peranan dari perantara disini berbeda dengan peranan perantara pada umumnya. Perantara online menciptakan dan mengatur pasar online. Mereka membantu mencocokkan pembeli dan penjual, menyediakan jasa infrastruktur, dan membantu customer dan atau penjual dalam menyelesaikan transaksi. Mereka juga membantu sangat banyak transaksi yang ada pada jasa penyediaan, seperti didemonstrasikan pada WebMD. Perantara online biasanya beroperasi dengan sistem komputer.
8. partner bisnis lainnya
selain perantara, terdapat beberapa tipe partner bisnis, seperti pengiriman yang berkolaborasi melalui internet, dan partner lain yang biasanya berkaitan dengan supply chain.
9. jasa pendukung
banyak jasa pendukung yang tersedia, mulai dari pengesahan sertifikat, jaminan orang ketiga, sampai penyedia layanan.

Exhibit 2.1 Funsi Pasar
menyamakan pembeli dan penjual fasilitas bertransaksi infrastruktur institusional
penentuan penawaran produk logistik legal
keistimewaan produk yang ditawarkan oleh penjual penyampaian informasi, barang, dan jasa kepada pembeli kode pemasaran, hukum kontrak, pemecahan perselisihan, proteksi kepemilikan.
penyatuan berbagai jenis produk hukum eksport dan import
pencarian (pembeli oleh penjual dan penjual oleh pembeli) penempatan regulasi
informasi mengenai produk dan harga transfer pembayaran kepada penjual peraturan dan regulasi, pengawasan, dan peyelenggaraan.
mengorganisasi penawaran dan pertukaran
mencocokan penawaran penjual dengan tingkat kesukaan / pilihan pembeli
penemuan harga kepercayaan
proses dan hasil dari penentuan harga. sistem kredit, reputasi, peringkat agen seperti customer report dan BBB, hal rahasia yang disimpan pihak ketiga, dan agensi online yang bisa dipercaya
membolehkan perbandingan harga

2.2 TIPE MARKETPLACE : DARI STOREFRONT SAMPAI PORTAL
Ini adalah beberapa tipe dari e-marketplace. B2C e-marketplace adalah storefront dan internet mall. B2B e-marketplace mebcakup sisi penjualan privat e-marketplace, buy side e-marketplace, dan pertukaran. Mari menggabungkan mulai dari gateaway sampai e-marketplace portal.

ELECTRONIC STOREFRONT
Electronik storefront adalah suatu perusahaan website dimana mereka menjual produk dan jasa. Ini adalah toko elektronik. Storefront ini dimiliki oleh manufaktur atau retail atau penjualan individu dari rumah atau tipe bisnis lainnya.
Storefront mencakup beberapa mekanisme yang sangat diperlukan untuk mengarahkan dan memimpin penjualan. Mekanisme yang sering ada yaitu katalog elektronik, search engine yang membantu customer menemukan produk yang terdapat di katalog, electronic cart yang memiliki berbagai item, fasilitas pelelangan online, payment gateaway yang mengatur pembayaran, lapangan pengiriman diamna pengiriman diatur, dan customer service, yang meliputi produk dan informasi mengenai garansi.

ELECTRONIC MALL
Sebagai tambahan untuk berbelanja pada storefront pribasi, consumer bisa juga berbelanja pada electronic mall (e-mall). Sama seperti mal pada dunia fisik, e-mall adalah tempat berbelanja omline yang bertempat dibanyak toko bertempat. Contoh hawaii.com adalah e-mall yang menjual barang-barang dan toko di hawaii. Itu mencakup direktori produk kategori dan toko pada setiap kategori.
Ketika consumer mengindikasi kategori yang ia inginkan, consumer ditransfer kepada storefront pribadi yang cocok dengan keinginannya. Mall seperti ini tidak menyediakan jasa. Ini hanya merupakan direktori. Ada mall-mall lain yang khusus menyediakan jasa. Beberapa mall biasanya sangat besar, yang didalamnya terdapat banyak penjual virtual.

TIPE TOKO DAN MALL
Ini adalah beberapa tipe toko dan mall :
1. toko / mall umum
ini adalah marketspace yang besar yang menjual semua tiope produk/ contoh amazon.com, choicemall.com, shop4.vcomshop.com, spree.com dan portal publik yang besar seperti yahoo.com, aol.com, lycos.com. semua departemen yang besar dan toko diskon termasuk dalam kategori ini.
2. toko / mall spesial
mereka hanya menjual satu tipe atau beberapa tipe produk, seperti buku,bunga.anggur, mobil, atau hewan. Amazon.com memulai bisnisnya sebagai spesial penjual buku, namun sekarang telah berubah menjadi general store. 1800flowers.com hanya menjual bunga dn hadiah yang berkaitan. Fashonmall/beautyjungle spesialisasi pada produk kecantikan, tips, dan trend mode. Cattoys.com menjual berbagai macam mainan kucing. Uvine.com menjual anggur.
3. regional vs toko global
beberapa toko, seperti e-grocers atau penjual furnitur, melayani customer yang berada pada lingkungannya saja. Contoh parknshop.com hanya melayani hongkong

Ada 6 tipe utama dari portal :
1. commercial / portal publik
portal ini menawarkan bermacam-macam komunitas dan merupakan portal yang peling populer di internet. Meskipun mereka bisa dicostumized oleh pengguna,mereka masih tetap diperuntukkan bagi customer dan menawarkan rutinitas harian, terkadang pada waktu yang sesungguhnya contoh perdagangan index dan saham.
2. corporate portal
menyediakan akses yang diorganisasi untuk keperluan hubungan komunikasi antara corporate dengan partner. Mereka juga dikenal sebagai enterprise portal atau enterprise information portal.
3. publishing portal
portal ini ditujukan untuk komunitas dengan keinginan / hobi yang sama. Portal ini mengandung sedikit perubahan,tetapi mereka menyediakan informasi yang luas untuk mencari kesamaan keinginan tersebut dan berkapabilitas untuk berinteraksi.
4. personal pertal
portal ini menargetkan secara spesifik mengenai informasi secara pribadi. Mereka menawarkan informasi yang terbatas dan tipenya sangat pribadi, efektifnya memiliki penonton hanya 1 orang.
5. mobile portal
ini merupakan portal yang bisa di akses melalui telepon selular. Meskipun semua portal yang disebutkan diatas merupakan portal berdasarkan PC, portal melalui telpon selular juga meningkat penggunanya.
6. voice portal
merupakan portal dengan menggunakan suara. Ini berarti mereka dapat diakses dengan menggunakan telpon standart atau HP. AOLbyPhone merupakan salah satu contoh jasa yang memperbolehkan pemakai membalas e-mail, berita, dan isi yang lain yang terdapat di dalamnya.

2.3 PERANTARA DALAM E-COMMERCE
perantara (broker) memainkan peranan yang penting dalam e-commerce yang mana mereka menyediakan aktivitas value-added dan jasa kepada pembeli dan penjual. Ada berbagai tipe dari perantara. Yang paling diketahui adalah perantara pada dunia fisik yaitu wholesaler dan retailer. Pada dunia maya, ada tambahan perantara yang mengkontrol lajunya informasi. Perantara elektronik ini dikenal dengan nama intermediaries. Informasi melalui untuk dan dari pembeli dan penjual melalui intermediaries.

PERANAN DAN NILAI DARI PERANTARA DALAM E-MARKETPLACES
Produser dan customer bisa langsung saling tetarik dalam e-marketplace. Produser memberikan informasi kepada customer yang akan memilih produk yang tersedia. Secara umum, produser menentukan harga, kadang harga juga bisa dinegosiasi. Bagaimanapun,interaksi langsung kadang tidak mudah. Pada kasus ini, perantara sangat dibutuhkan. Perantara, manusia atau elektronik, bisa menyebut 5 limit pembatasan yang sangat penting dalam interaksi langsung :
1. biaya pencarian
Mungkin akan sangat mahal bagi pembeli dan penjual untuk saling bertemu. Tetapi dalam e-marketplace, ratusan produk selalu berubah mengikuti ratusan penjual dan miliaran customer. Produser akan mengalami masalah menghadapi customer yang menginginkan produk baru, produk yang diperlukan bahkan tidak pernah diproduksi karena tidak adanya permintaan. Perantara bisa mengurus database dari keinginan customer. Mereka bisa memprediksi permintaan dan mengurangi biaya pencarian dengan secara selektif mengadakan pertukaran informasi dari produsen ke pembeli dan dengan menyamakan keinginan customer atas produk dan jasa.
2. kekurangan privasi.
Pembeli maupun penjual terkadang tidak bisa bertukar informasi yang sangat privasi dengan orang lain yang tidak diketahui nama dan keterangan lainnya. Perantara bisa menyampaikan pesan dan membuat harga dan mengalokasikan keputusan tanpa mengungkapkan identitas dari kedua belah pihak.
3. informasi yang tidak lengkap.
Pembeli memerlukan lebih banyak informasi daripada penjual. Tetapi kadang informasi tersebut tidak tersedia, seperti informasi mengenai kualitas produk, produk saingannya, atau kepuasan pelanggan. Perantara bisa menggabungkan informasi mengenai produk dari sumber lebih dari penyedia produk, termasuk evaluasi independen dan kepuasan dari customer lain.
4. resiko
customer biasanya menolak untuk membayar setelah menerima produk atau produser mungkin memberikan produk kualitas rendah atau jasa setelah pembelian yang tidak memuaskan. Perantara memiliki kemampuan untuk mengurangi resiko ini. Pertama, perantara bisa menyebarkan informasi mengenai perilaku dari provider dan pembeli. Ancaman dari mempublikasikan perilaku yang jelek ini bisa mendorong produser dan customer untuk bertemu dengan menggunakan jasa perantara untuk mendapatkan persetujuan yang adil. Perantara bisa menyediakan asuransi untuk menghindari perilaku yang jelek. Perusahaan kredir card menggunakan hal ini untuk mengurangi produser dan customer yang berbuat hal yang beresiko.
5. ketidakefisiensian harga
merebut untuk mengamankan harga yang diinginkan, penjual dan pembeli mungkin kehilangan peluang untuk melakukan pertukaran yang diinginkan. Hal ini biasanya terjadi pada negosiasi produk yang unik, seperti rumah, yang membutuhkan banyak informasi mengenai produk perantara bisa menggunakan mekanisme harga yang bisa masuk pada penawaran yang bagus.

E-DISTRIBUSI PADA B2B
Topr perantara spesial pada B2B yaitu e-distributor. Perantara akan menghubungkan antara pabrik (supplier) dengan buyer, seperti retailer. E-distributor pada dasarnya mengumpulkan katalog informasi mengenai produk dari berbagai supplier, terkadang sampai ratusan katalog yang dimasukkan pada website mereka.
DISINTERMEDIATION DAN REINTERMEDIATION
Perantara merupakan agen yang menjembatani antara pembeli dan penjual. Biasanya, mereka menyediakan dua tipe jasa, yaitu :
1. mereka menyediakan informasi mengenai permintaan, supply, harga, dan keperluan lainnya dan mereka mempertemukan pembeli dan penjual.
2. mereka menawarkan value added service seperti transfer produk, perjanjian, pengaturan pembayaran, konsultan, atau asisten dalam menemukan partner bisnis.
Pada umumnya, tipe satu bisa berjalan sepenuhnya dan bisa diasumsikan seperti e-marketplace, infomediaries, dan portal yang menyediakan gratis atau komisi jasa yang rendah. Tipe kedua membutuhkan keahlian, seperti pengetahuan mengenai industri, produk, dan tren teknologi.
Perantara yang hanya menyediakan jasa tipe pertama bisa tereliminasi, fenomena ini disebut disimtermediation. Contoh pada industri penerbangan dan mendorong pada electronik ticketing. Pada tahun 2004 penerbangan mewajibkan customer membayar $5 per tiker atau lebih jika mereka membeli dari agen, dimana itu merupakan biaya agen. Ini menyebabkan disintermediation terjadi dari agen travel atas proses pembelian.

KATALOG ELEKTRONIK DAN MEKANISME PASAR LAINNYA
Untuk memudahkan penjualan secra online, website membutuhkan EC merchant server software. Fungsi utama yang ditawarkan oleh software meliputi katalog elektronik, search engine, dan shopping cart.

KATALOG ELEKTRONIK
Dari generasi ke generasi, katalog berupa kertas yang dicetak. Tetapi katalog elektronik berbentuk CD-ROM dan internet yang mempopulerkannya. Katalog elektronik berisi database produk, directory, kapabilitas untuk mencari, dan fungsi untuk mempresentasikannya. Mereka adalah tulang punggung dari penjualan e-commerce.
Untuk pedagang, tujuan dar katalog itu adalah untuk menunjukkan informasi atas produk dan jasa. katalog elektronik bisa dicari secara cepat dengan bantuan search engine dan mereka dangat menark bentuknya (Cox and Koelzer,2004).
Mayoritas dari katalog elektronik yang pertama kali terbit hanya berupa teks dan gambar yang dicetak dari katalog. Tetapi sekarang katalog elektronik mulai berubah menjadi lebih dinamis, mudah menyesuaikan dan bisa dipadupadankan dengan prosedur penjual dan pembeli. katalog elektronik sekarang lebih gampang berintegrasi dengan shopping cart, penerimaan pesanan, dan pembayaran.
Katalog elektronik disa dikalsifikasikan atas tiga dimensi :
1. dinamisasi atas presentasi informasi. Katalog bisa dinamis dan statis. Pada katalog statis, informasi dipresentasikan berupa teks dan gambar yang statis. Pada katalog dinamis, informasi dipresentasikan pada gambar yang bergerak, animasi, bahkan dengan tata suara yang mendukung.
2. tingkat pembuatan. Katalog bisa hanya standart atau dibuat berdasarkan pesanan. Pada katalog standart, perusahaan menawarkan katalog yang sama ke setiap customer. Pada katalog berdasarkan pesanan, katalog akan meliputi harga, isi, dan bentuk yang dibuat berdasarkan karateristik spesifik dari customer.
3. integrasi dengan proses bisnis. Katalog bisa diklasifikasikan menurut tingkat integrasinya dengan proses bisnis. Pesanan diterima, pengisian, sistem pembayaran elektronik, sotware intranet dan sistem, penyimpanan, accounting, supplier, customer extranet, dan katalog kertas.
Meskipun biasa digunakan oleh B2C commerce, customized katalog digunakan juga dalam B2B e-commerce.

KATALOG ONLINE VS KATALOG KERTAS
Keuntungan dan kerugian dari katalog online sama dengan katalog kertas. Meskipun katalog online memiliki keuntungan yang signifikan, seperti gampang diupdate, bisa terintegrasi dengan proses pembelian, meliputi spektrum yang besar dari produk, interaktif, bisa disesuaikan dengan pesanan, dan beberapa keuntungan lainnya, mereka juga memiliki kerugian dan keterbatasan. Customer memerlukan komputer dan akses internet, memiliki banyak katalog kertas, jika tidak bisa digantikan dengan katalog online. Koran dan majalah yang dicetak tidak memiliki batas waktu sehingga katalog kertas tidak akan hilang kegunaannya. Kelihatannya, akan ada ruang yang sama untuk kedua media di masa yang akan datang.

KATALOG YANG BERDASARKAN PESANAN
Customized katalog merupakan katalog yang dirancang untuk perusahaan, biasanya customer dari pemilik katalog. Ini juga bisa diakitkan pada individu yang loyal atau pada segmen dari toko (pembeli yang loyal). Ada dua pendekatan dalam menciptakan katalog yang berdasarkan pesanan :
1. biarkan customer mengidentifikasi bagian yang menarik kepada mereka dari total katalog. Sehingga mereka tidak perlu mendengarkan informasi yang tidak relevan dengan apa yang mereka mau. Software bisa mengkreasikan katalog dengan produk yang memiliki nilai tambah yang membuat customer mudah untuk mencari produk yang diinginkan dan cepat membuat keputusan.
2. membiarkan sistem secara otomatis mengidentifikasi karateristik customer berdasarkan data transaksi customer sebelumnya. Untuk penyamarataan hubungan antara customer dengan produk yang diminati, dibutuhkan teknologi data mining. Pendekatan yang kedua akan lebbih efektif jika digabungkan dengan pendekatan pertama.

IMPLEMENTASI E-CATALOG
Mengimplementasikan e-catalog dalam skala kecil sangatlah mudah. Transaksi dalam e-catalog skala besar tidaklah mudah, karena harus menciptakan sistem support customer.

MESIN PENCARI DAN INTELLIGENT AGENT
Mesin pencari adalah program komputer yang bisa mengakses database dari sumber internet, mencari informasi spesifik berdasarkan kata kunci dan melaporkan hasilnya. Google, Altavista, Lycos adalah mesin pencari yang paling popular,. Portal seperti Aol,Yahoo, dan Msn memiliki mesin pencari tersendiri. Sebagai tambahan, sebagian besar perusahaan memiliki mesin pencari dalam portal mereka.
Tidak seperti mesin pencari, software (intelligent) agent bisa melakukan lebih daripada mencari dan memadankannya. Itu memiliki kapabilitas yang bisa digunakan untuk menunjukkan performa rutin yang bagus. Software agent bisa digunakan dalam e-commerce untuk mendukung tugas seperti perbandingan harga, menjabarkan informasi, memonitor aktivitas, dan bekerja sebagai asisten. Pemakai bahkan bisa berkomunikasi dan berkolaborasi dengan agen.

SHOPPING CARTS
Elektronik shopping carts adalah teknologi proses pemesanan yang memudahkan customer untuk mengakumulasikan item yang mereka ingin beli sementara mereka bisa terus berbelanja. Hal ini hampir sama dengan shopping carts pada dunia fisik. Program software dari Elektronik shopping carts memudahkan cuatomer untuk memilih item, melihat ulang apa yang telah dipilih, membuat perubahan, dan terakhir menjadikan list belanjaan. Mengklik pada “buy” akan mengacu pada pembelian yang sesungguhnya.
Shopping carts pada B2C lebih mudah, tetapi untuk B2B, shopping carts lebih kompleks. Shopping cart B2B membuat customer tidak bisa melihat beberapa portal sewaktu sedang memilih barang untuk mengintegrasikan dengan buyer e-procurement system. Shopping carts software dijual dan bisa didapatkan dengan gratis sebagai komponen independen (monstercommerce.com, easycart.com, edubiz.bizhosting.com,dll)
  
Nama Portal tak asing bagi kita, pengertian sempit artinya: depan, beranda atau palang penutup disuatu area dimana suatu saat bisa dibuka dan ditutup. Pengertian lain kata Portal digunakan untuk padanan kata situs atau web site.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar