Rabu, 26 Januari 2011

eBusiness


e-Business merupakan suatu istilah yang digunakan untk memberi nama pada kegiatan-kegiatan bisnis yang dilakukan melalui internet. Melalui internet, seakan-akan perusahaan membuka tempat transaksi di berbagai lokasi, karena konsumen di berbagai dunia dapat langsung mengakses situs web nya dan melakukan transaksi dari computer yang berada ditempatnya. Disamping itu perusahaan dan konsumen dapat berkomunikasi secara langsung tanpa melalui birokrasi yang rumit.
Secara prinsip definisi tersebut jelas memperlihatkan bagaimana teknologi elektronik dan digital berfungsi sebagai medium tercapainya proses dan sistem bisnis (pertukaran barang atau jasa) yang jauh lebih baik dibandingkan dengan cara­cara konvensional, terutama dilihat dari manfaat yang dapat dirasakan oleh mereka yang berkepentingan (stakeholders).

Konsep e-Business
Untuk dapat menangkap dimensi ruang lingkup pengertian eBusiness, cara yang kerap dipakai adalah dengan menggunakan prinsip 4W (What, Who, Where, dan Why).

Dimensi What
Secara prinsip, pengertian eBusiness jauh lebih luas dibandingkan dengan eCommerce; bahkan secara filosofis, eCommerce merupakan bagian dari eBusiness. Jika eCommerce hanya memfokuskan diri pada aktivitas atau mekanisme transaksi yang dilakukan secara elektronik/digital, eBusiness memiliki wilayah yang jauh lebih luas, termasuk di dalamnya aktivitas relasi antara dua entiti perusahaan, interaksi antara perusahaan dengan pelanggannya, kolaborasi antara perusahaan dengan para mitra bisnisnya, pertukaran informasi antara perusahaan dengan para pesaing usahanya, dan lain sebagainya. Adanya internet telah memungkinkan perusahaan untuk menjalin komunikasi langsung maupun tidak langsung dengan berjuta-juta bahkan bermilyar-milyar entiti (pelanggan, mitra, pesaing, pemerintah, dsb.) yang ada di dunia maya; karena sifat komunikasi tersebut merupakan bagian dari sebuah sistem bisnis, maka dapat dimengerti luasnya pengertian dari eBusiness.

Dimensi Who
Seperti yang tersirat dalam definisinya, semua pihak atau entiti yang melakukan interaksi dalam sebuah sistem bisnis atau serangkaian proses bisnis (business process) merupakan pihak -pihak yang berkepentingan dalam ruang lingkup eBusiness. Paling tidak ada tujuh (A sampai G) klasifikasi entiti yang kerap dipergunakan dalam mengilustrasikan eBusiness, masing -masing: Agent, Business, Consumer, Device, Employee, Family, dan Government.

Dimensi Where
Yaitu dimana saja, sejauh pihak yang berkepentingan memiliki fasilitas elektronik/digital sebagai kanal akses (access channel). Berbeda dengan bisnis konvensional dimana transaksi biasa dilakukan secara fisik di sekitar perusahaan yang bersangkutan, maka di dalam eBusiness, interaksi dapat dilakukan melalui berbagai kanal akses.

Dimensi Why
Pertanyaan terakhir yang kerap menghantui para pelaku bisnis tradisional adalah mengapa para praktisi bisnis di seluruh dunia sepakat untuk mengimplementasikan eBusiness sesegera mungkin sebagai model bisnis di masa mendatang. Penerapan konsep eBusiness secara efektif tidak saja menguntungkan perusahaan karena banyaknya komponen biaya tinggi yanga dapat dihemat (cost cutting), tetapi justru memberikan kesempatan perusahaan untuk meningkatkan level pendapatannya (revenue generation) secara langsung maupun tidak langsung. Dengan mengimplementasikan eBusiness, perusahaan dapat melihat berbagai peluang dan celah bisnis baru yang selama ini belum pernah ditawarkan kepada masyarakat.

Terdapat tujuh aspek utama yang menjadi kunci sukses tidaknya perusahaan menerapkan e-business.
E-Vision
Sebuah E-Vision disyaratkan harus jelas karena tiga alasan utama:
·         Pertama adalah agar seluruh karyawan perusahaan mendapatkan persepsi yang sama mengenai konsep e-business yang dimaksud oleh pimpinan perusahaan.
·         Kedua adalah agar dalam proses selanjutnya, E-Vision tersebut dapat dengan mudah disosialkan ke berbagai pihak terkait (internal maupun eksternal).
·         Ketiga adalah agar masing-masing unit di dalam perusahaan atau organisasi dapat mengejawantahkan E-Vision tersebut dalam aktivitas operasional masing-masing dari mereka sehari-hari.
E-Volution
E-Volution adalah sebuah tangga dimana setiap langkah yang diambil akan selalu bersifat semakin mendekat kepada suatu tujuan, yaitu E-Vision, karena jelas arah dan batasannya. Dengan kata lain, perusahaan harus mengerti benar karakteristik dari tangga evolusi e-business sebelum yang bersangkutan melangkah menaiki anak tangganya satu demi satu menuju kepada E-Vision yang telah dicanangkan sebelumnya
E- Strategy
Setelah memiliki E-Vision dan mengetahui seluk beluk tangga evolusi e- business (E-Volution), barulah perusahaan yang bersangkutan harus menyusun strategi (baca: E-Strategy) yang sesuai sesuai dengan kondisi internal (kekuatan dan kelemahan) dan keadaan lingkungan eksternalnya (ancaman dan peluang). Satu hal yang harus dimengerti di sini adalah bahwa berbagai jenis inovasi strategi yang dihasilkan akan menentukan arsitektur dan/atau anatomi bisnis perusahaan; dan arsitektur bisnis perusahaan tersebut pada akhirnya nanti akan sangat menentukan jenis arsitektur infrastruktur teknologi yang ingin dipergunakan. Dengan kata lain, karena dalam era globalisasi ini lingkungan bisnis yang ada sangat cepat berubah dan dinamis, maka perusahaan harus memiliki E-Strategy yang dapat membawa perusahaan untuk selalu dapat beradaptasi secara mudah terhadap perubahan tersebut
E-Synchronization
Setelah memiliki E-Vision, mengetahui E-Volution, dan menyusun E-Strategy, tiba saatnya bagi perusahaan untuk melihat posisi perusahaannya pada saat ini. Perusahaan berkembang karena adanya produk dan pelayanan yang ditawarkan kepada pelanggan. Dan proses penciptaan produk dan pelayanan ini dilakukan melalui pengalokasian dan pendayagunaan berbagai sumber daya fisik. Seperti diketahui, di dalam e-business, proses-proses di dalam perusahaan dilakukan secara serba elektronik (format digital) sehingga menambah efisiensi dan efektivitas perusahaan.  Akan tetapi perusahaan harus dapat melakukan sinkronisasi (baca: E - Synchronization), yaitu usaha untuk mengatur agar proses-proses dan teknologi lama yang hingga saat ini masih efektif dapat berjalan bersama (co-exist) dengan proses-proses dan teknologi baru yang berkembang akibat usaha perusahaan untuk secara perlahan menuju ke konsep e-business murni
E-Infrastructure
Pada level operasional, manfaat e-business yang ditawarkan perusahaan kepada para pelanggan maupun mitra kerjanya menjadi dasar pengembangan infrastruktur teknologi informasi perusahaan (baca: E-Infrastructure). Jika dahulu arsitektur E - Infrastructure dibangun berdasarkan fungsi-fungsi atau divisi-divisi yang ada di perusahaan, maka di dalam kerangka e-business, arsitektur E-Infratructure yang efektif harus dibangun berdasarkan komponen-komponen (entiti-entiti) E-Strategy yang telah didefinisikan manajemen perusahaan. E -Infrastructure harus fleksibel, dalam arti kata dapat dengan mudah beradaptasi dengan perubahan. Sebagai contoh adalah bahwa aplikasi-aplikasi yang dibangun harus dapat dengan mudah dibongkarpasangkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan pada saat itu tanpa mengorbankan unsur-unsur kualitas semacam realibilitas, integritas, keamanan, dan lain sebagainya,
E-Capitalization
Setelah semuanya didefinisikan dengan baik, maka perusahaan harus dapat meyakinkan para investor untuk menginvestasikan uangnya sebagai modal bagi pengembangan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan perusahaan untuk transformasi(baca: E -Capitalization). Tantangan terbesar dihadapi perusahaan jika harus berhadapan dengan para penyandang dana yang masih ragu­ragu atau belum paham betul akan manfaat yang dapat diberikan oleh konsep e- business kepada perusahaan. Pada tahapan ini, dibutuhkan seorang ahli yang sanggup meyakinkan para investor sehubungan dengan menariknya prospek keuntungan finansial di masa mendatang dan kecilnya resiko kegagalan yang dihadapi
E-Organization
Jika modal financial telah terpenuhi, tibalah saatnya untuk menggerakkan sumber daya manusia yang berada dalam perusahaan(baca; E-Organization). Pimpinan harus mulai mendesain kembali sistem rekrutmen, performance appraisal, training, reward and punishment, career path, dan lain sebagainya agar dapat efektif menunjang lingkungan baru yang ada. Tidak ada artinya teknologi canggih dengan sumber daya finansial yang berlimpah jika perusahaan tidak memiliki sumber daya manusia yang handal dan mampu memahami dan menjalankan konsep e-business secara sungguh-sungguh.

Jenis e-Business
Kegiatan e business dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis berdasarkan pelaku bisnis yang saling berhubungan, yaitu:
Business to Business(B2B), hubungan bisnis antar perusahaan
Business to Customer (B2C), hubungan bisnis antar perusahaan dengan konsumen . Miss: http://www.amazon.com , http://www.dagadu.co.id , http://www.infokomputer.com , http://www.shoping.com
Customer to Customer (C2C), hubungan bisnis antar perorangan konsumen.
Customer to Business (C2B), hubungan bisnis antar perorangan dengan perusahaan
Business to Government (C2G), hubungan bisnis antar perusahaan dengan pemerintah.

Manfaat e-Business
Manfaat yang dapat dipetik oleh organisasi, konsumen dan masyarakat pada umumnya dari e-Business, yaitu:
·         Bagi perusahaan atau pebisnis perorangan
·         Memperpendek jarak
·         Perluasan pasar
·         Perluasan jaringan mitra kerja
·         Biaya terkendali
·         Efesiensi
·         Cash flow terjamin
Manfaat lain, meningkatkan citra perusahaan, meningkatkan layanan konsumen, menyederhanakan proses, meningkatkan produktifitas, mempermudah akses informasi, mengurangi biaya transfortasi, meningkatkan fleksibilitas.

Bagi konsumen
·         Efektif
·         Biaya terkendali
·         Aman secara fisik
·         Harga murah
·         Fleksibel

Bagi masyarakat pada umumnya
·         Membuka peluang kerja baru
·         Wahana kompetisi
·         Bagi Dunia Akademis
·         Tantangan dalam mempersiapkan SDM yang memahami dan menguasai bidang tersebut
·         Peneliti ditantang untuk melakukan analisis terhadap pergeseran pola bisnis. Konsumsi dan transaksi dalam usaha menemukan dan mengembangkan teori dan dan konsep baru
·         Membuka kerangka kerja baru dalam penjualan jasa pendidikan

Latar belakang Pembentukan Situs e-Business
Beberapa latar belakang yang umumnya mewarnai penbentukan situs e-Business:
·         Kebutuhan konsumen
·         Dipergunakan untuk melakukkan penetrasi produk dengan berbagi kemudahan dan keleluasaan jangkauan.
·         keprihatinan atau kesadaran konsumen
·         Dipergunakan sebagai usaha untuk menjawab persoalan-persoalan yang menjadi keprihatinan masyarakat. Miss: bidang kesehatan
·         Kondisi social, ekonomi, dan demograpi
·         Diciptakan untuk melayani segmen pasar dengan kondisi social, ekonomi, dan demografi tertentu.

Tantangan e-Business
·         Security
·         Trust and risk
·         Lack of qualified personnel
·         Lack of business models
·         Culture
·         User authentication and lack of public key infrastructure
·         Organization
·         Fraud
·         Slow navigation on the Internet
·         Legal issues


Tidak ada komentar:

Posting Komentar